- Back to Home »
- PKL »
- Perbedaan Virtualisasi KVM, OpenVZ dan Xen
Posted by : TheofILUS gALIH
Senin, 17 Agustus 2015
Perbedaan VPS OpenVZ dan KVM & XEN
OpenVZ Vs KVM & XENVirtual Private Server atau biasa disebut dengan VPS baik itu VPS windows maupun VPS linux atau juga BSD family adalah sebuah metode untuk mempartisi atau membagi sumber daya/resource sebuah server fisik menjadi beberapa server virtual. Server virtual tersebut memiliki kemampuan menjalankan sistem operasi sendiri seperti layaknya sebuah server fisik. Sehingga anda mempunya akses penuh sebagai root terhadap server virtual tersebut, bahkan anda bisa melakukan reboot, shutdown, install ulang sistem operasi dan masih banyak lagi.
Dalam sebuah VPS, resource server yang alokasikan adalah meliputi CPU Core, CPU Usage, RAM atau Memori, dan Storage atau ruang penyimpananan.
Teknologi yang digunakan dalam layanan VPS tersebut adalah teknologi virtualisasi. Pada umumnya, teknologi virtualisai bisa menggunakan OpenVZ atau KVM & XEN. Dari masing-masing teknologi virtualisasi ini memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Berikut kami sampaikan beberapa perbadaan dari kedua teknologi virtualisai ini
OpenVZ (Disebut Virtual Private Server)
Kelebihan :1. Bisa berlakukan overselling.
2. Setup lebih mudah mengingat partisi linux yang digunakan secara standar.
3. Menggunakan Burst RAM.
4. Pengelolaan Server lebih gampang dibanding Xen.
Kekurangan :
1. Tidak mendukung SWAP.
2. Semua VPS yang ada sangat bergantung kepada Nodenya (Karena kernelnya ikut ke Node).
3. Jika memory dedicated dan Burst habis/mentok maka VPS akan down.
4. Beberapa seting dibatasi oleh Node.
5. Hanya mendukung linux.
KVM & Xen, (Disebut Virtual Dedicated Server)
Kelebihan :1. Sistemnya berdiri sendiri layaknya sebuah Dedicated Server
2. Menggunakan SWAP.
3. Hampir tidak ada masalah dengan seting karena tidak dibatasi oleh node.
4. Jika Memory Dedicated habis, maka SWAP akan berfungsi otomatis dan tidak seperti OpenVZ yang down, pada XEN hanya menyebabkan sistem VDSnya akan melambat.
5. Bisa mendukung instalasi Windows Server.
Kekurangan :
1. Setup Node dengan partisi LVM (Karena membutuhkan VG untuk client VDSnya).
2. XEN hanya berjalan pada 256 MB RAM (dibawah spek ini tidak akan stabil).
3. Perlu space lebih di node untuk temp prosesnya.